NamakuGhalib

Tnggi besar , bisa gambar , gak ganteng , pendiem..... , penyabar , rada JOROK , fans IKIMONOGAKARI [band jepang] , hobi gambar ama main DotA.

Pages

Sabtu, 18 Oktober 2014 di 06.58 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Cerita ini adalah kelanjutan dari kisah yang dulu pernah saya tulis dalam blog saya , yaitu “KISAH CINTAKU PADA MASA SD” , “KISAH CINTAKU PADA MASA SMP” , ”KISAH CINTAKU PADA MASA SMA”. Kisahnya tidak kalah menarik dari kisah – kisah yang saya tulis di blog saya sebelumnya. Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa dan kisah waktu SD , SMP , dan SMA sudah menjadi kenangan. Yang namanya kenangan yah cuman bisa di kenang tidak bisa di kembalikan atau diwujudkan , jadi biarkanlah itu jadi kenangan yang bermakna dalam hidupku. Saya seorang mahasiswa fakultas ekonomi gunadarma. Saya kuliah jurusan manajemen , kalau udah ngomongin kuliah jawabanya tidak lain dan tidak bukan “ “TUGAS” , “TUGAS” , dan “TUGAS”. Yah begitulah kehidupan saat sudah menjadi mahasiswa , akan menumpuk dengan aneka ragam tugas.

Meskipun banyak tugas yang diberikan tapi , tidak akan terasa berat penyelesaiannya. Karena , dibalik tugas yang berat ada seseorang yang selalu mendukung kesuksesan maupun kelancaran tugasmu itu. Itu yang saya rasakan setelah bertemu dengan “DIA”. Dia itu diibaratkan bagaikan penyemangat dalam hari – hariku , tanpa dia mungkin aku lesu dan tak semangat dalam melakukan segala aktifitasku. Dia memberikan susana baru dalam hidupku. Dia memberi warna dalam kehidupanku. Dia memberikan penerangan dalam setiap langkah – langkahku. Dia yang selalu hadir saat aku membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita. Walaupun terkadang dia yang membuatku marah karena kelakuan – kelakuan yang dia perbuat. Meskipun begitu , dialah yang bisa meredamkan amarah tersebut. Dia adalah belahan jiwaku. Dan mungkin dia adalah tulang rusuku. Begitulah doaku selama ini.

Aku bertemu dia saat kenaikan tingkat 1 , di kelas 2EA13. Aku berkenalan dengan dia di salah satu kelas yang ada di kampus E (kelapa dua). Saat berkenalan dengan dia , tangan terasa tidak bernadi , pandangan sudah tak bisa lagi berpaling , mulut tak dapat melontarkan sepatah katapun. Saat bertatapan mata dengan dia rasanya jantung ini tidaklah berdetak , darah ini tidaklah mengalir , aku tak kenal siapa diriku dan apa mauku. Dari situlah aku mulai tertarik padanya dan mulai mencari tau siapa dirinya.
Setelah berhari – hari mencari tau tentang dirinya , akhirnya aku menemukan siapa dirinya. Dia seorang mahasiswi di gunadarma tingkat 2 dan sekelas sama diriku. Tapi tidak hanya hal itu yang kudapatkan , teman – teman dia pun aku mulai mengenalnya dari yang sering diajak bicara sama dia hingga teman yang membagi suka duka dengan dia. Terdengar seperti seorang “stalker” ? . . . hahahhaha awalnya juga aku berfikiran seperti itu , tapi tidak hingga aku mencari tau semua informasi itu dari bibirnya. Setelah mengetahui semua itu , rasa tertarik terhadap dia semakin tinggi. Aku semakin ingin tau apa yang dia lakukan setiap hari selama liburan dan berbagai macam kegiatan yang dia sukai. Hingga , nomor telfonya.

Aku mendapatkan nomor telfonya itu dengan cara yang cukup menarik dan tidak terbayangkan sebelumnya. Setelah punya nomornya , aku mulai sering komunikasi dengannya , cerita – cerita lelucon hingga hal yang seram sekalipun. Dia sering sharing sesuatu sama aku dan begitu sebaliknya. Dari hal itu kamipun mulai dekat satu sama lain.

Ada pepatah yang mengatakan “ Banyak tau itu baik , tetapi terlalu banyak tau bisa menyakitkan” . . . dan aku mengetahui yang seharusnya aku tidak ketahui atau lebih baik tidak mengetahui hal tersebut , karena membuat semua pandanganku tentang dirinya itu berubah. Ternyata dia sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang aku sama sekali tidak kenal. Mengetahui hal tersebut aku merasa kesal , dan tidak ingin menerima semua hal itu dan mulai menjauh darinya. Tapi hati kecilku berkata lain , bahkan hal sebaliknya. Aku yang ingin menjauh darinya malah seperti tidak bisa untuk menjauhinya. Ingin sekali mengurangi komunikasi malah selalu ingin komunikasi setiap detiknya. Dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk memberitahu rasa ini kepada dirinya. Dan ternyata dugaan yang selama ini itu salah , hubungan dia sama seseorang itu sudah tidak dijalani sudah beberapa bulan lalu begitu katanya setelah aku bercerita terus terang apa yang aku rasakan itu. Tidak sampai 1 minggu hubungan kita membaik dan terus membaik hingga aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku kepadanya. Dan kita berhubungan sangat baik hingga saat ini. Dan akan selalu begitu karena dia adalah belahan jiwaku.

NB : jangan menilai seseorang hanya karena mengetahui sesuatu yang belum pasti kebenarannya , karena tidak semua yang terlihat itu benar dan tidak semua yang bagus itu terlihat


~THE END~

0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Followers