Cerita
ini adalah kelanjutan dari kisah yang dulu pernah saya tulis dalam
blog saya , yaitu “KISAH CINTAKU PADA MASA SD” , “KISAH CINTAKU
PADA MASA SMP” , ”KISAH CINTAKU PADA MASA SMA”. Kisahnya tidak
kalah menarik dari kisah – kisah yang saya tulis di blog saya
sebelumnya. Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa dan kisah waktu SD
, SMP , dan SMA sudah menjadi kenangan. Yang namanya kenangan yah
cuman bisa di kenang tidak bisa di kembalikan atau diwujudkan , jadi
biarkanlah itu jadi kenangan yang bermakna dalam hidupku. Saya
seorang mahasiswa fakultas ekonomi gunadarma. Saya kuliah jurusan
manajemen , kalau udah ngomongin kuliah jawabanya tidak lain dan
tidak bukan “ “TUGAS” , “TUGAS” , dan “TUGAS”. Yah
begitulah kehidupan saat sudah menjadi mahasiswa , akan menumpuk
dengan aneka ragam tugas.
Meskipun
banyak tugas yang diberikan tapi , tidak akan terasa berat
penyelesaiannya. Karena , dibalik tugas yang berat ada seseorang yang
selalu mendukung kesuksesan maupun kelancaran tugasmu itu. Itu yang
saya rasakan setelah bertemu dengan “DIA”. Dia itu diibaratkan
bagaikan penyemangat dalam hari – hariku , tanpa dia mungkin aku
lesu dan tak semangat dalam melakukan segala aktifitasku. Dia
memberikan susana baru dalam hidupku. Dia memberi warna dalam
kehidupanku. Dia memberikan penerangan dalam setiap langkah –
langkahku. Dia yang selalu hadir saat aku membutuhkan seseorang untuk
berbagi cerita. Walaupun terkadang dia yang membuatku marah karena
kelakuan – kelakuan yang dia perbuat. Meskipun begitu , dialah yang
bisa meredamkan amarah tersebut. Dia adalah belahan jiwaku. Dan
mungkin dia adalah tulang rusuku. Begitulah doaku selama ini.
Aku
bertemu dia saat kenaikan tingkat 1 , di kelas 2EA13. Aku berkenalan
dengan dia di salah satu kelas yang ada di kampus E (kelapa dua).
Saat berkenalan dengan dia , tangan terasa tidak bernadi , pandangan
sudah tak bisa lagi berpaling , mulut tak dapat melontarkan sepatah
katapun. Saat bertatapan mata dengan dia rasanya jantung ini tidaklah
berdetak , darah ini tidaklah mengalir , aku tak kenal siapa diriku
dan apa mauku. Dari situlah aku mulai tertarik padanya dan mulai
mencari tau siapa dirinya.
Setelah
berhari – hari mencari tau tentang dirinya , akhirnya aku menemukan
siapa dirinya. Dia seorang mahasiswi di gunadarma tingkat 2 dan
sekelas sama diriku. Tapi tidak hanya hal itu yang kudapatkan , teman
– teman dia pun aku mulai mengenalnya dari yang sering diajak
bicara sama dia hingga teman yang membagi suka duka dengan dia.
Terdengar seperti seorang “stalker” ? . . . hahahhaha awalnya
juga aku berfikiran seperti itu , tapi tidak hingga aku mencari tau
semua informasi itu dari bibirnya. Setelah mengetahui semua itu ,
rasa tertarik terhadap dia semakin tinggi. Aku semakin ingin tau apa
yang dia lakukan setiap hari selama liburan dan berbagai macam
kegiatan yang dia sukai. Hingga , nomor telfonya.
Aku
mendapatkan nomor telfonya itu dengan cara yang cukup menarik dan
tidak terbayangkan sebelumnya. Setelah punya nomornya , aku mulai
sering komunikasi dengannya , cerita – cerita lelucon hingga hal
yang seram sekalipun. Dia sering sharing sesuatu sama aku dan begitu
sebaliknya. Dari hal itu kamipun mulai dekat satu sama lain.
Ada
pepatah yang mengatakan “ Banyak tau itu baik , tetapi terlalu
banyak tau bisa menyakitkan” . . . dan aku mengetahui yang
seharusnya aku tidak ketahui atau lebih baik tidak mengetahui hal
tersebut , karena membuat semua pandanganku tentang dirinya itu
berubah. Ternyata dia sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang
aku sama sekali tidak kenal. Mengetahui hal tersebut aku merasa kesal
, dan tidak ingin menerima semua hal itu dan mulai menjauh darinya.
Tapi hati kecilku berkata lain , bahkan hal sebaliknya. Aku yang
ingin menjauh darinya malah seperti tidak bisa untuk menjauhinya.
Ingin sekali mengurangi komunikasi malah selalu ingin komunikasi
setiap detiknya. Dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk
memberitahu rasa ini kepada dirinya. Dan ternyata dugaan yang selama
ini itu salah , hubungan dia sama seseorang itu sudah tidak dijalani
sudah beberapa bulan lalu begitu katanya setelah aku bercerita terus
terang apa yang aku rasakan itu. Tidak sampai 1 minggu hubungan kita
membaik dan terus membaik hingga aku memutuskan untuk mengutarakan
perasaanku kepadanya. Dan kita berhubungan sangat baik hingga saat
ini. Dan akan selalu begitu karena dia adalah belahan jiwaku.
NB
: jangan menilai seseorang hanya karena mengetahui sesuatu yang belum
pasti kebenarannya , karena tidak semua yang terlihat itu benar dan
tidak semua yang bagus itu terlihat
~THE END~
Posting Komentar