Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam
tetapi memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas
yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma
dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis
Hakekat
mata kuliah etika bisnis
Kata etika berasal dari kata ethos
(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat istiadat
(kebiasaan). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Definisi etika dan bisnis
Etika
didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or
reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan
semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok
sosialnya. (Menurut Martin ,1993)
Dengan
demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok social itu sendiri.
Bisnis Dalam
ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Etiket
moral, hukum dan agama
Moral : aturan kesusilaan yang menyangkut budi
pekerti manusia yang beradap (ajaran baik dan buruk, perbuatan, dan kelakuan
atau akhlaq).
Etiket : cara suatu perbuatan harus dilakukan
manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang
tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan
tertentu
Agama: sebuah
koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan
Hukum: sistem
yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan
Hubungan
antara etika dan agama
Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama
merupakan hal yang tepat untuk membeerikan orientasi moral. Pemeluk agama
menemukan orientas dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu
memerlukan keterampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekedar indoktrinasi.
Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata mata sedangkan agama
pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka
yang mengakuinya sedangkat etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan
pandangan dunia.
Hubungan
antara etika, moral dan hukum
Jika kita membahas tentang norma, etika, dan hukum
tentunya kita tidak dapat melepaskannya dari segi moral. Dari arti kata, etika
dapat disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti
adat kebiasaan. Menurut sonny keraf yang membedakan antara moral dengan etika
yaitu nilai-nilai moral mengandung nasihat, peraturan, dan perintah turun
temurun melalui suatu budaya tertentu.
Sedangkan etika merupakan refleksi kritis dan
rasional mengenai nilai dan norma manusia yang menentukan dan terwujud dalam
sikap dan perilaku hidup manusia. Karena etika dan moral saling mempengaruhi,
maka keduanya tentu memiliki hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Norma sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moral yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat. Norma tersebut dapat berbeda-beda antara satu
daerah dengan daerah lainya meski tiap daerah memiliki norma yang berbeda-beda
namun tujuannya tetap sama yaitu mengatur kehidupan bermasyakarat agar tercipta
suasana yang mendukung dalam hidup bermasyarakat.
Sedangkan hukum merupakan suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat yang memiliki etika, moral, dan
norma-norma didalamnya hukum berperan sebagai pemberi sanksi. Sanksi tersebut
dapat berupa sanksi sosial sebagai akibat dari pelanggaran norma-norma sosial
masyarakat dan sanksi hukum apabila norma-norma yang dilanggar juga termasuk
dalam wilayah peraturan humuk yang berlaku.
Klasifikasi etika
Etika
normatif
merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang bagaiamna seharusnya seseorang bertindak
secara etis. Dengan kata lain, etika normatif adalah sebuah studi tindakan atau
keputusan etis. Disamping itu, etika normatif berhubungan dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang apa saja kriteria-kriteria yang harus
dijalankan agar suatu tindakan atau kepuasan itu menjadi baik.
Etika
terapan
merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik kepada
topik-topik kontroversial baik pada domain privat atau publik seperti perang,
hak-hak binatang, hukuman mati dan lain-lain. Etika terapan ini bisa dibagi
menjadi etika profesi, etika bisnis dan etika lingkungan. Secara umum ada dua
fitur yang diperlakukan supaya sebuah permasalahan dapat dianggap sebagai
masalah etika terapan.
Etika
deskriptif merupakan
sebuah studi tentang apa yang dianggap ‘etis’ oleh individu atau masyarakat.
Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah etika yang mempunyai hubungan
langsung dengan filsafat tetapi merupakan sebuah bentuk studi empiris terkait
dengan perilaku-perilaku individual atau kelompok.
Metaetika
berhubungan
dengan sifat penilaian moral. Fokus dari metaetika adalah arti atau makna dari
pernyataan pernyataan yang ada didalam etika. Dengan kata lain, metaetika
merupakan kajian tingkat kedua dari etika.
Konsepsi
etika
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan
itu salah atau benar, baik atau buruk etika tidak mempersoalkan keadaan manusia
melainkan mempersoalkan bagaiaman manusia harus bertindak. Norma hukum berasal
dari hukum, norma agama berasal dari agama, norma sopan santun berasal dari
kehidupan sehari-hari, norma moral berasal dari etika. Etika menyangkut cara
melakukan perbuatan manusia. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika terhadap sesama, etika
terhadap keluarga, etika terhadap profesi, etika terhadap politik, etika
terhadap lingkungan hidup, dan kritik ideologi
Posting Komentar